Rabu, 27 April 2016

Bitcoin, Aman atau Beresiko?

Diakui atau tidak, demam Bitcoin sedang melanda dunia. Cryptocurrency yang bersifat terdesentralisasi dan tidak diatur atau dijamin oleh otoritas pusat ini ramai digunakan untuk bertransaksi di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Meski memiliki sejumlah kelebihan dibanding mata uang "konvensional", Bitcoin bukannya tidak memiliki risiko. Ada beberapa ancaman yang mengintai para pengguna uang virtual ini. Salah satunya berkaitan dengan persoalan penyimpanan Bitcoin.

Untuk bisa membelanjakan Bitcoin, pemilik membutuhkan baris kode khusus bernama "private key". Baris kode ini disimpan di dalam "wallet" atau dompet digital. Ketika akan dipakai, barulah pemilik mengakses kode tersebut dan menggunakannya untuk transaksi.

Private key bisa disimpan secara lokal di komputer maupun dicetak dengan printer. Persoalan muncul karena baris kode ini bisa dicuri atau hilang. Apabila itu terjadi, maka semua Bitcoin yang terasosiasi dengan private key bersangkutan akan raib selamanya dari tangan pemilik.

Kasus seperti ini beberapa terjadi dalam beberapa bulan terakhir. Misalnya peristiwa yang menimpa  Inputs.io. Penyedia wallet online tersebut November lalu dibobol hacker sehingga mengakibatkan para "nasabah" kehilangan Bitcoin senilai 1,2 juta dollar AS.

Private key yang disimpan dalam "Cold Storage" (komputer atau media penyimpanan yang tak terkoneksi ke internet) pun memiliki kerentanan tersendiri. Seorang pria bernama James Howells menyimpan 7.500 Bitcoin dalam wallet di dalam hard disk komputernya. Ketika hard disk tersebut hilang, Howells terpaksa merelakan uang virtual senilai jutaan dollar tersebut.

Untuk mengurangi risiko itu, CEO Bitcoin Indonesia Oscar Darmawan sedikit berbagi tips. 

Pengelola salah satu bursa Bitcoin terbesar di Indonesia ini mengungkapkan bahwa dia membikin print-out dompet Bitcoin dalam bentuk tercetak. "Lalu, agar aman, cetakan tersebut kami simpan dalam safety deposit box," kata Oscar ketika ditemui usai acara gathering Indonesia Bitcoin Community di Jakarta, Sabtu (18/1/2014) kemarin.

Untuk melindungi wallet online, password yang kuat bisa digunakan. Dapat pula ditambahi layanan otentikasi dua-faktor macam Google Authenticator yang seringkali ditawarkan oleh dompet berbasis web. Backup wallet juga diperlukan untuk berjaga-jaga terhadap kemungkinan server bermasalah atau komputer/hard disk rusak.

Risiko finansial

Risiko lain terkait Bitcoin adalah nilai mata uang ini sendiri yang terkenal sangat fluktuatif. Pada awal Januari 2013, misalnya, Bitcoin dihargai 13 dollar AS per keping (1 BTC). Angka itu meroket ke lebih dari 1.100 dollar AS per keping pada Desember tahun yang sama, lalu terpangkas menjadi hanya setengahnya (sekitar 500 dollar AS), hanya dalam beberapa jam setelah pelarangan transaksi Bitcoin di China.

Ini membuat nilai Bitcoin yang dimiliki menjadi tidak stabil dan menjadi masalah sendiri bagi pelaku bisnis yang memakai mata uang virtual tersebut. Harga barang dan nilai uang yang dibayarkan bisa naik atau turun dengan tajam dalam waktu sangat singkat sehingga berpotensi merugikan salah satu pihak yang terlibat dalam jual beli. 

Tiyo Triyanto dari IBC mengatakan bahwa salah satu cara mengatasi fluktuasi harga tersebut adalah dengan memakai penyedia jasa layanan finansial Bitcoin semacam Artabit. "Pembeli, misalnya, membayar harga barang yang telah ditentukan dalam bentuk Bitcoin kepada Artabit, sisanya ditangani oleh mereka sehingga resiko bukan berada di tangan pengguna."

Dengan asumsi tidak terjadi fluktuasi berlebihan, Bitcoin menawarkan keuntungan tersendiri untuk bisnis yang memasarkan produk secaraonline karena hampir tak ada biaya transaksi untuk pembeli dan penjual. Begitupun untuk keperluan transfer uang yang dibuat mudah dan murah dibandingkan mata uang konvensional.

Seperti mata uang atau komoditas lain, perilaku hoarding atau penimbunan juga terjadi dengan Bitcoin. Di India dan China, misalnya, angka permintaan Bitcoin terbesar disinyalir berasal dari spekulan yang mencari untung. Tak menutup kemungkinan bahwa harga Bitcoin bisacrash apabila sejumlah besar koin virtual tersebut dilepas dalam satu waktu, terlebih dengan kondisi Bitcoin saat ini yang banyak disebut sedang mengalami bubble

Kurang paham

Risiko lain yang tak kalah penting datang dari kalangan pengguna Bitcoin sendiri, yaitu kurangnya pemahaman mengenai sifat dan cara kerja cryptocurrency ini. 

Oscar mengatakan bahwa dia menangkap gejala adanya orang yang nekat berinvestasi di Bitcoin tanpa didukung pengetahuan yang memadai. "Kami mendapat permintaan beli sejumlah Bitcoin, tapi setelah itu pembelinya mengontak dan baru bertanya apa itu Bitcoin," jelas Oscar. Dalam kasus tersebut, dia menerangkan bahwa pihaknya biasanya menolak transaksi agar tak disebut "menawarkan jalan pintas menjadi kaya".

Banyak yang mengalami kerugian karena menanam modal di Bitcoin walau sebenarnya tak memahami mata uang tersebut. "Mereka tak tahu kapan harus beli, jual, dan sebagainya. Sebelum investasi, memang mutlak mengetahui seluk-beluk investasi tersebut," kata Oscar lagi.

Bitcoin memang bisa diperoleh melalui "penambangan" atau mining. Tapi cara tersebut terbilang sangat lamban menghasilkan Bitcoin bagi kebanyakan pengguna biasa. Mereka yang ingin cepat memperoleh Bitcoin bisa langsung membeli lewat exchange sesuai kurs yang berlaku, namun ini berisiko tinggi mengingat fluktuasi nilai yang bisa sangat ekstrim.

Agar lebih aman, Oscar menyarankan investor pemula Bitcoin agar memakai uang yang memang sudah disiapkan agar expendable. "Jangan pakai uang untuk belanja, nanti pusing," katanya.

Bitcoin sendiri bukan satu-satunya cryptocurrency yang beredar di dunia. Saat ini tersedia puluhan mata uang digital sejenis yang popularitas dan nilai masing-masingnya bervariasi. Beberapa nama yang sering disebut antara lain Litecoin, Ripple, Dogecoin, dan Coinye West yang dituntut atas pelanggaran merek dagang oleh artis Hip-hop Kanye West.

Fakta Tentang Bitcoin

Jika Anda baru saja akan menjelajahi Bitcoin, ada beberapa hal yang harus Anda ketahui. Bitcoin memungkinkan Anda untuk menukar uang dengan cara yang lain dari bank biasanya. Dengan demikian, Anda harus meluangkan waktu untuk belajar sebelum menggunakan Bitcoin untuk transaksi penting apapun. Bitcoin haruslah diperlakukan sama seperti Anda memperlakukan dompet Anda, atau bahkan lebih hati-hati dalam beberapa kasus.

IconMengamankan dompet Anda

Dalam dunia nyata, dompet Anda haruslah diamankan. Bitcoin memungkinkan Anda untuk melakukan transfer ke mana saja dengan cara yang sangat mudah serta memungkinkan Anda untuk mengendalikan uang Anda. Fitur hebat itu juga datang bersama dengan perhatian yang tinggi atas keamanan. Bitcoin menyediakan tingkat keamanan yang sangat tinggi jika digunakan secara benar. Selalu ingat bahwa merupakan tanggung jawab Anda untuk melakukan langkah-langkah pengamanan yang baik dalam rangka melindungi uang Anda. Baca lebih lanjut mengenai mengamankan dompet Anda.

IconHarga Bitcoin mudah berubah

Harga Bitcoin dapat naik atau turun secara tak terduga selama periode waktu yang singkat dikarenakan oleh ekonominya yang masih muda, baru, dan pasar yang terkadang tidak cair. Sebagai konsekuensi, saat ini Anda tidak direkomendasikan untuk menabung dalam bitcoin. Bitcoin sebaiknya dipandang sebagai aset yang berisiko tinggi, dan Anda tidak boleh menyimpan terlalu banyak uang yang berisiko hilang dengan Bitcoin. Jika Anda menerima pembayaran dengan Bitcoin, banyak penyedia jasa yang memungkinkan Anda untuk menukarnya secara instan ke mata uang lokal Anda.

IconPembayaran Bitcoin tidak dapat dibatalkan

Setiap transaksi yang Anda lakukan dengan Bitcoin tidak dapat dibatalkan, dana hanya bisa dikembalikan oleh penerima dana tersebut. Itu berarti Anda harus berhati-hati untuk melakukan bisnis hanya dengan orang atau organisasi yang Anda ketahui dan percayai, atau mereka yang telah memiliki reputasi yang baik. Di sisi lain, pemilik bisnis perlu mengontrol permintaan pembayaran yang diperlihatkan kepada pelanggan. Bitcoin dapat mendeteksi kesalahan ketik dan biasanya tidak mengizinkan Anda untuk mengirim uang ke alamat yang salah tanpa sengaja. Layanan tambahan bisa dibuat di kemudian hari untuk memberikan lebih banyak pilihan dan pengamanan bagi konsumen.

IconBitcoin tidak anonim

Diperlukan beberapa usaha untuk melindungi privasi Anda dengan Bitcoin. Semua transaksi Bitcoin disimpan secara umum dan permanen pada jaringan, yang berarti siapapun dapat melihat saldo dan transaksi dari alamat Bitcoin siapapun. Bagaimanapun juga, identitas pemilik alamat tetap dirahasiakan, baru kemudian diberitahukan saat dilakukan pembelian atau dalam situasi lainnya. Inilah salah satu alasan mengapa alamat Bitcoin sebaiknya hanya digunakan sekali saja. Merupakan tanggung jawab Anda untuk melakukan tindakan-tindakan pengamanan privasi Anda. Baca lebih lanjut mengenai pengamanan privasi Anda.

IconTransaksi instan kurang aman

Transaksi Bitcoin biasanya dilaksanakan dalam beberapa detik dan akan mulai dikonfirmasi dalam 10 menit berikutnya. Selama waktu itu, sebuah transaksi yang dianggap otentik tetap dapat dibatalkan. Pengguna yang tidak jujur bisa berusaha curang. Jika Anda tidak dapat menunggu hingga dikonfirmasi, Anda dapat meningkatkan keamanan dengan meminta biaya transaksi yang kecil atau menggunakan sistem pendeteksi transaksi yang tidak aman. Untuk jumlah yang besar seperti 1000 dolar AS, sebaiknya menunggu hingga 6 konfirmasi atau lebih. Setiap konfirmasi secara eksponensial memperkecil risiko pembatalan transaksi.

IconBitcoin masih bersifat uji coba

Bitcoin adalah uji coba mata uang baru yang masih dalam pengembangan aktif. Meskipun seiring waktu dan bertambahnya penggunaan Bitcoin menjadi semakin matang, perlu diingat bahwa Bitcoin adalah penemuan baru yang menjelajahi ide yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Dengan demikian, masa depan Bitcoin tidak bisa diprediksi oleh siapapun.

IconPajak pemerintah dan peraturan-peraturan.

Bitcoin bukanlah mata uang resmi. Artinya, sebagian besar negara masih meminta Anda untuk membayar pajak pendapatan, penjualan, penggajian, dan pajak keuntungan modal atas apapun yang memiliki nilai termasuk bitcoin. Merupakan tanggung jawab Anda untuk memastikan bahwa Anda mematuhi pajak dan aturan hukum lainnya ataupun kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah Anda dan/atau pengambil kebijakan di daerah Anda.

Pengenalan Bitcoin

Bitcoin adalah mata uang virtual yang dikembangkan pada tahun 2009 oleh seseorang dengan nama samaran Satoshi Nakamoto. Mata uang ini seperti halnya Rupiah atau Dollar, namun hanya tersedia di dunia digital. Konsepnya mungkin terdengar seperti eGold, walaupun sebenarnya jauh berbeda.
Bitcoin sebagai mata uang memiliki fitur sebagai berikut:
  1. Transfer instant secara peer to peer.
  2. Transfer ke mana saja
  3. Biaya transfer sangat kecil.
  4. Transaksi bersifat irreversible, artinya sekali ditransfer tidak bisa dibatalkan.
  5. Transaksi bitcoin bersifat anonim.
  6. Bitcoin tidak dikontrol oleh lembaga atau pemerintah apapun.
  7. Jumlahnya terbatas
Anda bisa transfer bitcoin ke mana saja di dunia asalkan terkoneksi dengan internet. Bitcoin akan disimpan ke dalam Bitcoin Wallet. Wallet ini harus terinstall di kedua belah pihak, bisa dengan PC/laptop, tablet ataupun smartphone. Setelah menginstall wallet, Anda akan mendapatkan Bitcoin Address. Untuk transfer bitcoin sangat mudah, buka aplikasi wallet, masukan Bitcoin Address dari lawan transaksi dan jumlah bitcoin yang ingin ditransfer, kemudian kirim.
Lalu Anda mungkin bertanya, kalau tidak ada bank atau perusahaan yang mengelola seperti halnya paypal atau egold, lalu data keuangan disimpan di mana? Jawabannya, di komputer Anda sendiri (dalam wallet) dan jaringan peer to peer di seluruh dunia. Uang bitcoin tersimpan di komputer Anda di dalam wallet. Jika komputer rusak sama saja uang bitcoin Anda hilang, jadi wallet bitcoin harus di-backup secara berkala ke beberapa device. Ketika melakukan transaksi, puluhan ribu komputer di dalam jaringan bitcoin akan menverifikasi data yang Anda masukan sehingga tidak terjadi kecurangan.
Kenapa orang mulai beramai-ramai membeli dan menggunakan bitcoin?
Bitcoin dikembangkan dengan idealisme bahwa mata uang yang baik tidak dikontrol oleh pemerintah atau bank sentral. Krisis finansial beberapa waktu yang lalu menegaskan bahwa pemerintah selalu lalai dalam menjaga kestabilan ekonomi. Pemerintah dipercaya selalu dikuasai oleh orang-orang yang korup dan hanya bekerja demi keuntungan pribadi, sehingga keputusan-keputusan finansial selalu berpihak kepada konglomerat belaka.
Konsep ini menarik bagi banyak orang terutama para geek di dunia IT. Mereka mulai menginvestasikan aset mereka dalam bentuk bitcoin, sementara itu perekonomian dunia semakin labil terbukti dengan adanya krisis perbankan Amerika dan Eropa. Bitcoin dipercayai akan menjadi mata uang dan komoditas universal sehingga harga akan terus melambung tinggi. Dan ini terbukti, lihat tahun ini saja (Januari 2013) 1 BTC (satuan mata uang bitcoin) diperjualbelikan dengan harga kisaran 13 USD,
sedangkan sekarang (Mei 2013) 1 BTC diapresiasi dengan nilai 120 USD, ini berarti selama 5 bulan nilai bitcoin telah melambung hampir 10 kali lipat. Sekarang 1 BTC diapresiasi dengan nilai 860 USD (Desember 2013) berarti melambung 66 kali lipat dalam 1 tahun. Jika 2 tahun yang lalu (awal 2011) Anda iseng membeli bitcoin seharga 0.3 USD, saya ucapkan selamat karena menjadi milioner ðŸ˜€
Bitcoin juga memiliki dua fitur yang sangat menarik yaitu sifatnya yang anonim dan biaya transaksi yang sangat rendah (hampir 0). Anda bisa melakukan transaksi tanpa memberikan identitas sama sekali, hal ini dapat menjaga privasi anda ke level yang paling tinggi.
Siapa yang menerbitkan Bitcoin?
Bitcoin baru diciptakan dengan proses yang disebut “mining”. Para miner menggunakan komputer canggih untuk menguraikan matematika kompleks untuk menemukan block baru Bitcoin, sebagai hadiahnya si penemu akan dihadiahi sejumlah bitcoin. Hadiah per ditemukannya 1 block awalnya ada 50 BTC, sekarang 25 BTC/block, selanjutnya akan terus berkurang diiringi dengan bertambahkan sirkulasi Bitcoin. Sistem telah memastikan bahwa maksimal bitcoin yang beredar di dunia adalah 21 Juta BTC sehingga tidak akan terjadi inflasi.
Apakah Bitcoin Aman?
Anda mungkin berpikir bahwa sistem bitcoin yang open source memungkinkan seorang komputer jenius dapat membobol sistem bitcoin dan menerbitkan sejumlah bitcoin untuk dirinya sendiri. Kenyataannya sistem ini telah direview oleh berbagai kalangan sebagai tanpa cacat. Setiap data transaksi masa lampau tersimpan di semua peer di seluruh jaringan, dan harus berurutan. Setiap transaksi baru akan diverifikasi oleh sejumlah peer baru dinyatakan valid.
Sistem bitcoin aman, yang tidak aman adalah pengguna dan money exchanger. Sama seperti password internet banking, hacker bisa dengan mudah mencuri sejumlah uang dari Anda jika komputer terjangkit virus.
Bagaimana cara mendapatkan Bitcoin?
Anda dapet mendapatkan bitcoin dengan cara membeli dan mining. Untuk membeli bitcoin dapat dilakukan di exchanger-exchanger seperti bitcoin.co.id (indonesia), mtgox(US & Jepang), dan btcchina.com (China).
Apakah membeli Bitcoin akan menguntungkan?
Pertanyaan ini seperti pertanyaan saham apa yang harus dibeli besok. Tidak ada yang bisa memastikan. Tapi kalau saya lihat dari perkembangan media yang meliput menyebabkan antusiasme akan bitcoin di mana-mana akan menciptakan demand yang sangat tinggi. Saya percaya harga akan terus melambung berkali-kali lipat, saya sendiri mulai menginvestasikan sejumlah uang ke dalam bitcoin. Namun tentunya saya tidak bertanggungjawab terhadap segala kerugian yang seandainya akan dialami pembaca. Nilai kapitalisasi dari bitcoin sekarang adalah sekitar
1.3 Miliar USD atau sekitar 13 Triliun Rupiah 11 Miliar USD atau 130 Triliun Rupiah (updated 14 Desember 2013), padahal ini masih permulaan banyak orang yang belum mengetahui Bitcoin.
Silahkan mempelajari lebih lanjut mengenai Bitcoin: